TIMESULSEL.COM, SENGKANG (SULSEL ) — Direktur Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Kabupaten Wajo Andi Dedy, bersama jajarannya bersilaturrahim bersama masyarakat penghuni Grend Hill Kelurahan Atakkae Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo. Terkait dengan keluhan pasokan air dari PDAM.
Pertemuan tersebut di gelar di Masjid Taqwa Grend Hill I, pada hari Sabtu, 18/10/20 turut hadir Direktur PDAM Kabupaten Wajo Andi Dedy, Tilfa (Pemilik Perumahan Grend Hill), mantan plt PDAM Andi Pacinongi, para kordinator lapangan PDAM Kabupaten Wajo dan tokoh masyarakat dari Grend Hill 1, 2 dan 3.
Dalam sambutan Direktur PDAM menyampaikan bahwa, seyogianya segala bentuk keluhan terkait di PDAM supaya hari ini bisa di sampaikan untuk kita mencari solusinya secara bersama.
“Tujuan kami bersilaturrahim dengan masyarakat Atakkae, untuk mendengar langsung keluhan mereka terkait dengan pelayanan PDAM untuk mencari solusi secara bersama-sama,” Ujarnya.
Beberapa warga yang menyampaikan keluhannya, namun pada intinya terkait masalah tidak maksimalnya aliran air dari PDAM kepada sebagian besar pelanggan. Seperti yang di alami Sitti Ramlah Grend Hill 1, setiap air mengalir hanya mampu menampung air seember, karena dari kerannya hanya menetes,” katanya saat menyampaikan keluhannya.
Sementara Andi Pacinnongi menjanjikan akan menelusuri penyebab terjadinya kebutuhan di dalam pipa PDAM yang mengarah ke rumah Sitti Ramlah.
“Insaa Allah, pihak kami akan mencari tahu dimana titik tersumbatnya jaringan pipa tersebut yang menyebabkan air hanya menetes dari keran,” kata Andi Pacinnongi.
Hal Lain yang di sampaikan oleh Direktur PDAM Andi Dedy bahwa tidak maksimalnya aliran air selama ini juga di sebabkan oleh Capasitas Produksi Mesin terbatas, sehingga pelayanan kami juga terbatas.
“Mesin Produksi PDAM, hanya mampu menghasilkan air 20 liter perdetik untuk 18.000 pelanggan, sedangkan pelanggan yang mau di layani tercatat 30.000 lebih, sehingga merupakan salah satu fase yang menyebabkan terjadinya pelayanan air tidak maksimal kesetiap pelanggan,” Ujar Direktur PDAM yang baru beberapa bulan dilantik.
Lebih lanjut dia, bahwa Pemerintah Daerah sudah mencanangkan pada tahun pertama pemerintahannya untuk memaksimalkan produksi air PDAM, namun karena adanya covid -19, sehingga tertunda sampai tahun 2021.
” Insaa Allah tahun 2021, produksi air PDAM yang dicanangkan pemerintah daerah yang tadinya 20 liter perdetik menjadi 50 liter perdetik dan mampu melayani pelanggan sampai 50.000 pelanggan,” jelasnya.
Editor : Muin.