ENREKANG, timesulsel. com — Bupati Enrekang H. Muslimin Bando, membeberkan besaran anggaran untuk mewujudkan Pendidikan Emas butuh anggaran milyaran rupiah pertahunnya guna menunjang peningkatan SDM para calon Kepala sekolah dan Kepala Sekolah definitif maupun untuk menunjang peningkatan kinerja bagi guru guru yang berada di pelosok desa terpencil.
Hal tersebut dikatakan Muslimin Bando pada saat dilakukan lokakarya pendidikan dan latihan penguatan kepala sekolah TK, SD, dan SMP Kabupaten Enrekang Tahun 2019 di Pendopo Rujab Bupati Enrekang. 26 Agustus 2019.
Adapun besaran anggaran Pendidikan yang dimaksud dijelaskan secara rinci bahwa anggaran bersumber dari APBD, untuk calon kepsek anggarannya 271 juta dan untuk Kepsek Definitif 350 juta kemudian untuk mewujudkan pendidikan emas Pemerintah Kabupaten Enrekang menganggarkan 14 milyar dan tunjangan guru terpencil 6 milyar pertahunnya.
“Saya berharap agar kegiatan diklat ini diikuti dengan baik oleh seluruh peserta sehingga nantinya bisa bekerja secara profesional terutama yang dari daerah2 pelosok kualitas kepala sekolah ini harus jauh lebih baik dari pada guru2nya”.ujar
Selaku narasumber peserta diklat penguatan kepala sekolah TK, SD, dan SMP Kab. Enrekang Tahun 2019,Kepala LPMP Sulsel Dr. H. Abd. Halim Muharram, M.Pd dan
Kabid ketenagaan Dikbud Enrekang Dadang Sumarna.
“Saya berharap kegiatan diklat ini diikuti dengan baik oleh seluruh peserta sehingga nantinya bisa bekerja secara profesional terutama dari daerah2 pelosok dan kualitas kepala sekolah ini jauh lebih baik daripada guru2nya.
para calon kepsek ini adalah calon terbaik karena telah melalui tahapan seleksi, dari 80 yang ikut seleksi yang lulus sebanyak 30 orang”.ujarnya Muslimin Bando.(26/8/19).
Menurut Bupati Enrekang yang berlatar belakang seorang guru juga, bahwa nasib negara ini berada di tangan guru, apapun yang dibicarakan baik persoalan moral, pembangunan, teknologi, seluruhnya ada di tangan guru.
“Saya mengajak mulai sekarang mari kita selaku guru untuk merubah meindset untuk memotivasi anak didiknya berani meninggalkan Enrekang dan mencari lapangan pekerjaan hingga ke luar negeri dengan membekali ilmu kepada mereka terutama ilmu berbahasa inggris”tutup MB..
Laporan : Zaini