oleh

Menteri Karding Minta Warga Cari Kerja ke Luar Negeri, Wali Kota Solo: Itu Program Utama Saya

SOLO – Wali Kota Solo, Respati Ardi, menegaskan bahwa mencari pekerjaan ke luar negeri merupakan program utama untuk mengatasi angka pengangguran di kota tersebut.

Pernyataan ini disampaikan Respati sebagai tanggapan terhadap saran Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, yang mendorong masyarakat untuk mempertimbangkan bekerja di luar negeri.

Untuk mendukung program tersebut, Respati telah meluncurkan Rumah Siap Kerja di Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Solo pada pertengahan Mei lalu. Siap Kirim Tenaga Kerja ke Luar Negeri

“Itu program utama saya. Dan saya sudah ketemu Pak Karding juga, ini program utama saya, itu rumah siap kerja bersama yang ada di Disnaker,” ungkap Respati di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, pada Rabu (2/7/2025).

Setelah diluncurkan, Respati mengungkapkan bahwa banyak warga Solo yang mulai mengakses layanan di Rumah Siap Kerja.

Layanan yang tersedia mencakup penempatan tenaga kerja luar negeri, penempatan tenaga kerja dalam negeri, kelas siap kerja, kelas membaca kontrak, kelas motivasi, kelas wawancara, dan kelas hubungan industrial.

“Lumayan sudah ada puluhan orang yang mendaftar dan terus berprogres. Kami juga mengadakan pelatihan yang sudah pasti keterima kerja.

Kemarin kerja sama dengan Luwes Grup, JIH, jadi berbagai macam pengusaha di sini,” tambahnya. Meskipun demikian, Respati mengaku prihatin dengan rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengikuti pelatihan kerja.

Dari 200 orang yang mendaftar untuk pelatihan yang diselenggarakan Pemkot Solo, hanya delapan orang yang memiliki KTP Solo.

“Cuma yang masih berat itu kesadaran masyarakat yang mau ikut pelatihan kerja. Kita dengan Kemenaker bikin pelatihan kerja 200 orang, tapi yang daftar KTP Solo hanya delapan orang. Ini memprihatinkan,” ucapnya.

Respati menyampaikan bahwa ia telah memerintahkan jajarannya di tingkat kecamatan untuk menyadarkan masyarakat mengenai pentingnya mengikuti pelatihan kerja.

“Saya memerintahkan sampai ke kecamatan untuk turun ke bawah untuk menyadarkan masyarakat pentingnya ikut pelatihan kerja,” tegasnya.

Berdasarkan data Disnaker Solo, angka pengangguran di kota ini mencapai 4,61 persen atau sekitar 13.000 orang.

Respati mengimbau warga Solo yang belum bekerja untuk memanfaatkan layanan di Rumah Siap Kerja Disnaker.

Sebelumnya, Menteri Karding juga menekankan pentingnya bekerja di luar negeri sebagai solusi untuk mengatasi pengangguran di Indonesia.

Karding menambahkan bahwa dengan jumlah pengangguran nasional yang mencapai 70 juta orang, bekerja di luar negeri bisa menjadi salah satu solusi utama untuk mengurangi angka tersebut.

Ia juga menjelaskan bahwa tugas Kementerian P2MI adalah menjembatani WNI agar dapat bekerja dengan aman dan legal di luar negeri.

“Justru bekerja di luar negeri jembatan kita menapak karier lebih bagus, karier global. Jadi bekerja di luar negeri bukan pilihan alternatif. Kalau menurut saya ini pilihan paling utama,” pungkasnya.