oleh

Peringatan Hati Lahir Pancasila Jatuh Pada 1 Juni Murni Parembai : Nilai nilai Pancasila Mulai Terasing

JAKARTA – Memperingati Hari Lahir Pancasila yang jatuh setiap 1 Juni, Murni Parembai, SS.M.Ag., dosen dan aktivis kebangsaan, menyuarakan keprihatinan mendalam atas kondisi aktual masyarakat Indonesia yang dinilainya mulai terasing dari nilai-nilai Pancasila.

Dalam refleksinya berjudul “Masyarakat Pancasila, Teralienasi dari Nilai-Nilai Pancasila”, ia menyebut bahwa meskipun Pancasila tetap dijunjung secara formal, namun secara substansi telah menjauh dari realitas sosial keseharian masyarakat.Sabtu (31/5/2025)

“Pancasila hari ini lebih banyak hadir sebagai teks formal dalam UUD dan hafalan di ruang kelas, namun kehilangan daya hidup dalam perilaku masyarakat,” tulis Murni.

Ia memaparkan bagaimana masing-masing sila Pancasila mengalami distorsi dalam praktik sosial. Sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, dinilai telah berubah menjadi formalitas ritual belaka, sementara sisi transformasional agama makin terpinggirkan.

Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, menurutnya tak lagi terlihat dalam interaksi sosial yang kini lebih didominasi oleh individualisme dan kekerasan verbal di ruang digital.

Persatuan Indonesia sebagai sila ketiga, justru diuji oleh polarisasi identitas dan menurunnya semangat gotong royong. “Fanatisme sempit dan kepentingan kelompok justru menggerus kohesi sosial kita sebagai bangsa,” lanjutnya.

Ia juga menyoroti lemahnya praktik demokrasi pada sila keempat. Menurutnya, musyawarah telah kehilangan makna dan digantikan oleh dominasi kuasa.

Sementara sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, masih jauh dari kenyataan, dengan jurang ketimpangan yang terus melebar dan negara yang belum sepenuhnya hadir untuk membela rakyat kecil.

Murni menilai modernitas yang tidak diimbangi dengan penguatan nilai Pancasila justru melahirkan krisis spiritual dan keterasingan moral.

Ia mempertanyakan: “Bagaimana menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai pegangan di tengah gempuran globalisasi dan nilai-nilai asing?” Sebagai penutup,

ia mengajak seluruh elemen bangsa menjadikan momen 1 Juni bukan sekadar seremoni, melainkan ruang reflektif untuk menghidupkan kembali nilai-nilai Pancasila dalam tindakan nyata.

“Pancasila adalah jalan hidup, ruh bangsa, dan dasar moral masyarakat. Tanpa internalisasi nilai, Pancasila akan kehilangan makna,” pungkasnya.

Profil Penulis Murni Parembai, lahir di Sidrap, 5 April 1974, merupakan dosen tetap Universitas Mohammad Husni Thamrin Jakarta, aktif mengajar mata kuliah Pendidikan Agama Islam,

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, serta Ekonomi Syariah. Ia juga aktif dalam organisasi ADPK dan FORNIKA,

Serta alumni Training of Trainer ADPK di Lemhanas tahun 2014. Selain di kampus swasta, Murni juga mengajar di Sekolah Kedinasan STIS Jakarta.(*)