Ketgam. : Suasana pada saat berlangsungnya Sunnatan “tetap ceria” oleh BAZNAS dan PPNI Kab. Enrekang.
Enrekang,timesulsel.com — Kegiatan Sunnatan massal yang di selenggarakan oleh Badan Amil Zakat Nasional Kabupaten Enrekang dalam rangka ikut memeriahkan sekaligus memaknai Hari Ulang tahun Kabupaten Enrekang yang ke-60.
Menurut Baharuddin, salah satu dari komisioner BAZNAS Enrekang mengatakan bahwa ada 40 anak yang di daftar namun yang berhasil lolos di proses sunat 27 orang, kendala yang di hadapi adalah ada anak tidak siap mental alias takut di sunnat, faktor lain tidak memiliki kelengkapan adminidrasi seperti surat keterangan tidak mampu, juga karena tidak datang karena kejauhan.
Program ini terlaksana antara Baznas sebagai penyandang dana dan Pesatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), komunitas khitan Sulawesi dan spring sunnat sebagai pelaksana.
Hadir pada acara kegiatan sunnatan antara lain Pimpinan Baznas Kabupaten Enrekang, H. Mursyid S. Mallappa, Baharuddin, dan Ilham Kadir. Juga koordinator tim perawat, Saleh dan 15 personil dari tim medis PPNI.
Baharuddin menyebut bahwa program ini diberi nama, Sunnat Ceria Peduli Dhu’afa’.
Hal itu, karena pihaknya menggunakan sunat tron, jadi anak-anak itu disunnat tetap ceria dan tidak sakit. Syaratnya juga harus dhuafa yang di buktikan dengan keterangan tidak mampu.
“Image bahwa anak disunnat itu berdarah dan sakit akan sirna, mereka tetap ceria,” kata Baharuddin.
Hal senada juga disampaikan oleh Pimpinan Baznas lainnya, Ilham Kadir. Menurutnya, acara sunnat ini sudah berkali-kali kita adakan dan selalu banyak pesertanya dan kita perketat yang betul betul tidak mampu secara ekonomi.
Kita saring dan mengambil yang benar-benar miskin,” tegas Ilham Kadir yang juga adalah Penulis Novel “Negeriku di Atas Awan”
(Muh. Zaini Slk.)