oleh

Songsong Era Society 5.0 Fokusdas Kabupaten Purwakarta Gelar Seminar Pendidikan Nasion

PURWAKARTA– Dalam rangka menyongsong era Society 5.0 dan di berlakukannya kurikulum merdeka, Forum Komunikasi Sekolah Dasar Swasta (Fokusdas) Kabupaten Purwakarta, menggelar seminar pendidikan nasional dengan mengusung tema

“Transformasi Pendidikan dimulai dari Guru, Pendidikan Berperan Penting dalam Menyongsong Era Society 5.0” yang diselenggarakan di Bale Yudistira lingkungan Setda Kabupaten Purwakarta. Jumat (18/11/2022).

Seminar tersebut dihadiri 300 peserta dari 41 sekolah dasar swasta di Kabupaten Purwakarta. Dengan menghadirkan dua narasumber yakni Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. Muhammad Solehuddin, M.Pd., M.A dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Dr. H. Purwanto, M.Pd.

Ketua Fokusdas Purwakarta Hj. Lia Yulindaria, M.Pd., mengatakan, Seminar Nasional Pendidikan ini bertujuan untuk mendekatkan ilmu-ilmu yang memang seharusnya dimiliki guru-guru dan kepala sekolah sejalan dengan perkembangan zaman.

“Terutama bagi guru dan kepala sekolah swasta yang notabene memang harus selalu terdepan, karena ada biaya yang diminta kepada orang tua siswa. Ini juga bentuk apresiasi kepada para guru dan kepala sekolah swasta,” kata Lia kepada wartawan.

Dalam kesempatan itu, Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. H. Muhammad Solehuddin, M.Pd., M.A. menyampaikan bahwa transformasi pendidikan berjalan dinamis.

“Ini dipengaruhi oleh Revolusi Industri yang juga membentuk kondisi masyarakat di suatu era atau Era Society. Adapun saat ini merupakan Revolusi Industri 4.0 dan mulai memasuki Era Society 5.0,” ujarnya.

“Intinya bahwa Era Society 5.0 ini adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan kemajuan teknologi untuk kesejahteraan manusia. Untuk itu pula,

kita harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM)-nya. Termasuk dalam tranformasi pendidikan yang dimulai dari kesiapan guru,” kata Prof. Solehuddin.

Menurut Prof. Solehuddin, “transformasi pendidikan tidak boleh kembali persis seperti aplikasi dan praksis pembelajaran selama ini, karena akan terpeleset ke pemeo “more of the same” atau terjebak pada cara-cara lama yang keliru.

“Transformasi kurikulum dan pembelajaran perlu dilakukan dari padat konten ke padat proses belajar,” jelasnya.

Lebih lanjut Prof. Solehuddin menjelaskan, dengan di berlakukannya Kurikulum Merdeka, kata dia, adalah sebuah bentuk transformasi dengan mengenalkan konten kurikulum yang esensial-tematis melalui project-based learning.

“Kurikulum Merdeka dimaksudkan agar pembelajaran akan berorientasi terhadap padat proses, dan para siswa/mahasiswa tidak semata-mata dianggap sebagai knowledge receiver tetapi juga knowledge creator,” ucapnya.

Sambung narasumber kedua, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta Dr. H. Purwanto, M.Pd. Dirinya menyampaikan program Lima Bunga Karakter Pendidikan Purwakarta Istimewa

Yang sudah di-Perda-kan melalui Peraturan Bupati No. 69 Tahun 2015 dan Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2021.

“Lima Bunga Karakter Pendidikan tersebut meliputi, 7 Poe Atikan, Tatanen di Bale Atikan, Sekolah Ramah Anak,

Pendidikan Antikorupsi, dan Agama, Keagamaan, dengan Pendalaman Kitab. Kelimanya akan bermuara pada terbentuknya Profil Pelajar Pancasila,” kata Purwanto.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Ade Syarifudin, S.Pd.I., menyebutkan, Seminar Pendidikan Nasional merupakan bagian dari rangkaian kegiatan HUT Ke-77 PGRI dan Hari Guru Nasional 2022.

“Seminar ini adalah agenda pertama, akan berlanjut pada agenda kedua pada Senin (21/11) mendatang. Ada tiga jenis lomba untuk guru-guru.

Yakni, Lomba Ranking 1, Lomba Pembuatan Media Inovatif, dan Lomba Debat Akademik Antarguru,” ujar Ade.

Untuk acara puncak, kata Ade, yaitu Jalan Santai pada 24 November mendatang dengan target peserta 1.000 orang. “Dijadwalkan Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika akan hadir dan menyerahkan piala lomba,” ucapnya