SOFIFI – Gubernur Maluku Utara (Malut), Abdul Gani Kasuba menyampaikan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS)
Perubahan Tahun Anggaran 2022 kepada DPRD Malut. Penyampaian tersebut melalui Rapat Paripurna DPRD, bertempat di Gedung Kantor DPRD Malut, Sofifi, Jumat (5/8/2022).
Gubernur dalam pidatonya menyampaikan, bahwa perencanaan pembangunan yang disusun untuk Tahun Anggaran 2022,
Merupakan sebagai tahun ketiga RPJMD Provinsi Maluku Utara 2020-2024, dengan tetap berorientasi pada proses dan substansi perencanaan.
Mengingat keterbatasan pendanaan yang ada, maka penggunaan prinsip efisiensi dan efektifitas dalam merespon berbagai usulan program atau kegiatan yang disampaikan Perangkat Daerah tetap harus dilakukan.
Selain itu, pembangunan daerah tahun 2022, menurut gubernur penting disinergikan dengan kebijakan pemerintah pusat yang relevan dengan Tema Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022, yakni
“Pemulihan Ekonomi dan Reformasi Struktural”. Hal ini relevan dengan arah kebijakan pembangunan Provinsi Maluku Utara Tahun 2022, yaitu “Meningkatkan Pemerataan dan Daya Saing Wilayah Untuk Pertumbuhan Berkualitas”.
“Karenanya, prioritas pembangunan daerah tahun 2022 dapat diuraikan sebagai berikut:
Prioritas Peningkatan Kualitas dan Daya Saing SDM, \
Prioritas Infrastruktur dan Daya Saing Wilayah,Prioritas Kemandirian dan Daya Saing Ekonomi,Prioritas Peningkatan Ketahanan Bencana
Dan Perubahan Iklim, Prioritas Peningkatan Harmoni Sosial dan Kondusifitas Wilayah, dan Prioritas Pemantapan Tata Kelola Pemerintahan,” jelas gubernur.
Sementara, gubernur juga menyampaikan terkait Proyeksi Indikator Makro Pembangunan Provinsi Maluku Utara Tahun 2022.
Sehingga dapat dijelaskan, bahwa Indeks Pembangunan Manusia ditargetkan pada angka 69.34 persen, Tingkat Kemiskinan ditargetkan sebesar 6.32 persen,
Tingkat Pengangguran Terbuka ditargetkan sebesar 4.66 persen, dan Laju Pertumbuhan Ekonomi ditargetkan sebesar 13,82 persen.
“Sedangkan, untuk Pendapatan Perkapita ditargetkan sebesar 28,8 juta rupiah, dan Indeks Rasio Gini ditargetkan pada angka 0.293,” ungkapnya.