TIMESULSEL.com, SOFIFI – Anggota DPRD Maluku Utara (Malut) mendesak agar Gubernur Abdul Gani Kasuba segera mencopot Sekretaris DPRD, Abubakar Abdullah
Dan Kabag Keuangan, Erva Pramukawati dari jabatannya atas sejumlah masalah yang terjadi di internal lembaga wakil rakyat tersebut.
Salah satu masalah yang mendasari desakan itu karena jadwal reses yang tertunda. Tidak hanya itu, soal Kesejahteraan anggota DPRD pun turut disoroti.
“Biasanya kalau rapat ada aqua di atas meja, itu cuma hal-hal yang kecil, apalagi hal yang besar. Reses ditunda dan berbagai macam persoalan yang ada di DPRD,
Apalagi menyangkut dengan kesejahteraan anggota. Olehnya itu, saya menyampaikan kepada pimpinan DPRD agar kita dapat mengambil satu keputusan yang strategis
Untuk mengevaluasi mereka-mereka (Sekwan dan Kabag Keuangan) itu,” kata Sekretaris Komisi I, Amran Ali, pada saat rapat paripurna pembukaan masa sidang tahun 2022, di kantor DPRD Malut, Sofifi, Senin (24/1/22) lalu.
Pada kesempatan yang sama, anggota DPRD lainnya seperti, Wahda Z. Imam berharap, agar anggota DPRD dan unsur pimpinan DPRD supaya berkomitmen untuk meminta gubernur mencopot Sekwan dan Kabag Keuangan.
“Problem di DPRD ini sangat luar biasa, baik operasional dan segala macam. Jadi, kami berharap pimpinan dapat mengambil langkah
Dan kita buat surat pernyataan dan kita tandatangani bersama untuk disampaikan kepada gubernur agar mengganti sekwan dan kabag keuangan,” pintanya.
Parahnya lagi, bukan hanya soal kesejahteraan anggota DPRD dan tertundanya jadwal reses. Namun, pihak sekretariat DPRD pada saat melaksanakan HUT DPRD Maluku Utara pada tanggal 19 Januari 2022 lalu tanpa melibatkan anggota DPRD.
“Peringatan ulang tahun DPRD provinsi Maluku Utara ada OPD-OPD yang diundang, bahkan Sekprov diundang.
Tetapi, kok anehnya 45 anggota DPRD yang merupakan penghuni gedung ini tidak diundang, ini soal etika. Sekretariat itu ada karena kami 45 orang itu ada,” tegas Diane Sumendap, anggota komisi III dari fraksi PDI Perjuangan.
Sementara, Sekretaris DPRD, Abubakar Abdullah ketika dikonfirmasi via pesan whatsapp, Senin (21/2/22),
Mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui adanya desakan dari anggota DPRD kepada gubernur untuk mengganti dirinya dan Erva Pramukawati.
“Soal permintaan itu saya tidak tahu,” akunya