WAJO – Maraknya rumah bernyanyi yang beroperasi di wilayah kabupaten wajo, mencederai gelaran kota sengkang sebagai kota santri.
Dari Aspirasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia( PMII) didepan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) kabupaten wajo, pada tanggal 6 Nopember 2024, mengkritisi beberapa kebijakan Instansi yang tidak berpihak kepada masyarakat banyak
Salah satunya meningkatnya jumlah rumah bernyanyi setiap tahunnya tersebar di berbagai kecamatan berdasarkan dari hasil observasi yg kami lakukan. Dan paling banyak di wilayah pemukiman perkotaan,” Kata Irfandi, Sabtu, 9/11/24 melalui Whatsappnya
” Tentunya ini menjadi ke kwatiran kami kalau tidak segera di tertibkan oleh pihak terkait baik itu dari legislatif, eksekutif dan yudikatif. Hal ini tidak menutup kemungkinan akan menjamur di kabupaten wajo yang di kenal sebagai kota santri yang dapat berdampak serius,”Ujarnya
Kata Irfandi, hari ini lowongan pekerjaan semakin sulit untuk mendapatkan uang, sehingga kami kwatir khususnya wanita asal wajo sendiri yg akan mencederai tanah kelahirannya sendiri
Karena yang kami ketahui bukan hanya dari luar kabupaten wajo saja yg menjadi pemandu karoke tetapi ada juga wanita asal kabupaten wajo sudah menjadi pemandu karoke yg ada di kota sengkang,” Jelasnya
Harapan besar kami kepada pemerintah agar segera merespon sebelum apa yg kami perjuangkan ini menjadi sia-sia dan hanya mendapatkan penyesalan di kemudian hari,” harapnya (red)