GOWA – Aksi demonstrasi oleh satuan siswa palajar dan mahasiswa pemuda pancasila (Sapma-PP) di gelar di jalan Masjid Raya depan kantor DPRD Kabupaten Gowa Jum’at , 14 Juni 2024
Aksi tersebut terpantau oleh media ini dimulai sejak pukul 15.00 WITA. Petinggi pengurus Cabang serta pengurus Komisariat kecamatan Sapma PP Se-kabupaten Gowa dengan menggunakan atribut PDH mengepung kantor Dprd Gowa
Jendral palapangan Syahrul dalam orasinya menolak dan meminta pemerintah membatalkan Peraturan Pemerintah terkait Program TAPERA yang dianggap akan menambah penderitaan Rakyat,”Teriaknya
Selain itu ia juga meminta pemerintah agar mengusut tuntas kasus mega korupsi yang merugikan negara sebesar 271 Triliun yang dilakukan oleh PT. Timah Tbk.
Dikarenakan kasus mega korupsi ini seolah-olah digiring untuk tidak viral lagi karena adanya kasus-kasus lainnya yang menutupi seperti kasus Vina Cirebon dan kasus Korupsi lainnya yang nilai kerugiannya tidak sebesar kasus PT. Timah Tbk.
“Maka Kami meminta pemerintah APH jangan pandang bulu dalam penangan kasus mega korupsi. Siapa pun melakukan kasus korupsi harus diusut tuntas dan adil,”Katanya
Sementara Koordinator lapangan Akbar dalam orasinya meneriakkan kekecewaan terhadap Anggota DPRD kabupaten Gowa karena tidak ada satu orang pun yang berada di gedung DPRD padahal masih dalam waktu kerja.
“Maka dari itu Kami sangat kecewa terhadap sikap seluruh anggota DPRD gowa yang tak satupun yang kami dapat temui didalam kentor dprd gowa dan terkesan semua kabur,”cetusnya
Di sisi lain, Sigit Sugiarto selaku Ketua Sapma PP saat di temui media ini mengatakan bahwa kami akan melakukan aksi kembali dengan massa yang lebih besar apabila aksi kedua ini dilaksanakan ternyata masih tidak ada anggota DPRD, maka kami akan menduduki Gedung DPRD sampai Mereka datang dan memberikan peryataan terkait tuntutan kami,”ungkapnya(*)