LUWU – Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Sulsel, Muhammad Rizal menyebut jembatan darurat atau bailey bakal rampung 20 Mei 2024 mendatang.
Jembatan ini akan menghubungkan enam desa yang terisolir di Kecamatan Latimojong, Luwu, Sulsel. Lokasi persisnya, jembatan ini kan dibangun di Desa Kadundung, Latimojong.
“Ini kami target sampai tanggal 20 Mei (2024). Bronjongnya sudah dilokasi semua lagi di rakit, (selesai) 20 Mei InsyaAllah, mudah mudahan tidak ada hambatan,” harap Rizal saat dihubungi, Sabtu, 11 Mei 2024.
Awalnya, komponen jembatan bailey ini diangkut menggunakan truk tronton. Namun, medan yang membuat truk besar itu tak bisa sampai ke lokasi.
“Sekarang sudah ada di Workshop Dinas PUPR, sedang tahap mobilisasi ke lokasi. Sudah ada sampai lokasi, tapi belum semua komponennya.
Karena kami bawa itu pakai dump truck, kalau pake tronton tidak bisa diakses kondisi lapangan, dan tak bisa masuk jika pakai (truk) tronton,” ucap Rizal.
Jembatan di Desa Kadundung adalah satu dari 4 jembatan di Latimojong yang tak bisa dilalui, sehingga akses menuju Kecamatan tersebut tertutup.
Panjang jembatan tersebut 30 meter, sementara lebar sungai 29,2 meter. “Jembatan bailey ini mampu dilewati dengan beban 10 ton, atau 6 ton lebih aman, kita batasi sampai 6 ton dulu,” tandasnya.
Diketahui, Latimojong masuk di daerah yang terisolir, sebab akses darat tak mampu dilalui karena empat jembatan penghubung ke Kecamatan tersebut tak bisa diakses.Tiga jembatan putus, dan satu jembatan miring.
Belakangan ini, pendistribusian logistik melalui udara, menggunakan helikopter. Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini pun mengaku, jalur ke Latimojong cukup sulit. Bahkan, kata dia, penyaluran air bersih saja diangkut menggunakan helikopter yang biayanya mahal.
“Memang lokasinya sangat sulit, karena biasanya kita bisa tempuh jalur darat, tapi kali ini gak bisa, air bersih aja lewat helikopter. Sehingga kita butuh ini (kerjasama).
Alhamdulillah di Sulsel ini sangat kompak , sehingga sebetulnya berat kalau melihat medannya, saya sudah beberapa kali ke tempat bencana, ini salah satunya juga yang paling berat,” kata Mensos Risma saat berkunjung ke Luwu, Sulsel, Jumat, 10 Mei 2024.