ASAHAN– Kapolres Asahan AKBP Putu Yudha Prawira SIK MH diwakili Kanit Ekonomi Ipda Chandra Ritonga SH MH
Menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) wabah penyakit Mulut dan Kuku (PMK) untuk wilayah Kabupaten Asahan, Kamis (19/5).
Kegiatan yang berlangsung di Aula Mawar Kantor Bupati Asahan jalan Jenderal Ahmad Yani Kisaran Kab. Asahan,
Dihadiri Wakil Bupati Asahan, Kepala Karantina Kab. Asahan, Kadis Peternakan Kab. Asahan,
Kadis Perhubungan Kab. Asahan, Kasat Pol PP Kab. Asahan, Asisten II Ekonomi Pemkab Asahan.
Kemudian dihadiri Kasat Pol PP Kab. Asahan, Asisten II Ekonomi Pemkab Asahan,
Kalak BPBD Kab. Asahan, Pasiter Kodim 0208 / AS Kapten ARM Ediyanto, Karantina Pertanian Tanjung Balai / Asahan.
Adapun tujuan rapat koordinasi ini adalah untuk mengambil langkah langkah dalam pencegahan wabah PMK di Kabupaten Asahan.
Dalam sambutannya Kanit Ekonomi Ipda Chandra Ritonga SH MH, menyampaikan Polres Asahan
Telah mengambil langkah langkah antisipatif sejak dini berupa pengecekan dan
Pemantauan langsung ke peternak peternak melalui Bhabinkamtibmas.
โKami telah mengecek langsung cek point yang sudah dibentuk di daerah perbatasan. Kepada Pemkab Asahan, untuk itu kami
Menyarankan agar dapat membentuk Satgas PMK, sehingga kita dapat bersama-sama mengantisipasi
Menyebarnya wabah PMK ini di wilayah Asahan,โ kata Ipda Chandra Ritonga SH MH.
Dengan keadaan posko check point saat ini, menurut Kanit Ekonomi rasa belum optimal karena masih banyak kendaraan yang membawa ternak
Tidak dapat dilakukan pemeriksaan secara intensif, sehingga kami menyarankan agar diperkuat dengan dibantu oleh dinas terkait.
โKita saat ini sulit melakukan tracing kepada peternak yang ada di desa desa terlebih lagi terhadap ternak yang liar
Dan tidak memliki kandang sendiri, sehingga kami mohon juga bantuan dari kepala desa dan mantri hewan
Yang ada di desa agar bersama sama kita lakukan pemantauan terhadap ternak yang sudah menimbulkan gejala PMK,โucapnya.
Jika terdapat ternak mengalami gejala PMK, Kanit Ekonomi menyarankan agar segera diberikan tempat isolasi
Yang terpisah dengan ternak lainnya dan segera dilakukan pengobatan oleh Dinas Peternakan.
โKepada Dinas Peternakan, kami juga menyarankan agar bersama sama melakukan pengawasan terhadap RPH yang ada di Asahan,
Terlebih lagi terhadap hewan yang berasal dari luar wilayah Asahan,โ tutup Ipda Chandra Ritonga SH MH