TIMESULSEL.com, JAKARTA- Pemerinta telah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng dimana sebelumnya harga kemasan sebesar Rp14.000.
Meski begitu di Pasar Koja Baru, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, kelangkaan tetap terjadi.
Sementara stok terbatas yang ada, membuat harga minyak goreng di pasar itu melonjak dari Rp14.00 menjadi Rp24.000 per liter.
Seorang pedagang, Upen Ubadilah (32) mengungkapkan dirinya ada di posisi yang sulit spal minyak goreng ini.
Karena dengan harga minyak goreng yang naik membuat dirinya tidak bisa mendapat pasokan barang.
βSaat ini harga minyak goreng naik, tadinya Rp 14 ribu menjadi Rp 24 ribu. Penjualan juga kosong,
nggak ada barangnya, pas minyak naik,β ujar Ubadilah, Kamis (17/3/2022).
Alhasil selama beberapa bulan terakhir dirinya tidak bisa menjual minyak goreng.
Sekalipun ada barangnya, mereka kesulitan untuk menjualnya karena harga yang sudah terlanjur tinggi.
βSatu mahal, terus barangnya juga nggak ada. Makanya saya sudah dua bulan tidak jualan lagi minyak goreng,β sambungnya.
Sementara pedagang lainnya, Muhammad Yusuf mengatakan harga minyak goreng yang terus naik membuat stok barang mengalami kelangkaan.
βDari sana nya aja harga segitu, kalau kita jual lagi, pasti ibu-ibu pada nawar lagi. Karena kelangkaan minyak ini,kita juga bingung,β ucap Yusuf.
Alhasil Yusuf memilih untuk tidak berjualan minyak goreng sementara waktu selama satu bulan.
Yusuf pun berharap pemerintah bisa membantu menyelesaikan permasalahan tersebut.
βKalau saya sih nggak perlu berharap apa-apa, (Pemerintah) biar ngerti masyarakat saja sudah, karna kita sama sama orang kecil ini,β ujarnya