oleh

Dirjen KKP Kunjungi Budi Daya Ikan Koi Desa Bendosari

TIMESULSEL.COM, BLITAR – Dirjen KKP TB Haeru Rahayu melakukan kunjungan ke pusat budidaya ikan koi di Desa Bendosari, Kecamatan Sanan Kulon, Kabupaten Blitar Sabtu (20/11/2021).

Dirjen KKP menyempatkan diri untuk melihat budi daya ikan koi, karena Kabupaten Blitar sebagai sentra produksi ikan Koi.

Kedatangan Dirjen KKP ke Desa Bendosari masih di dampingi oleh Bupati Blitar.

Sebelumnya, Bupati Blitar dan Dirjen KKP juga mendatangi para nelayan di Pantai Tambak Rejo, Kecamatan Wonotirto.

Agenda kedatangan di sentra budi daya Koi tersebut memang sudah dijadwalkan sebelumnya. Bersama dengan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini, M.K.MS

Sejumlah masyarakat para pembudidayaan ikan koi hadir menunggu rombongan. Sekitar jam 13.00 WIB rombongan Dirjen datangemberi sambutan dan langsung menuju kolam budi daya.

Mak Rini dalam sambutannya di hadapan para pembudidaya ikan koi mengatakan bahwa ikan koi dari Kabupaten Blitar sudah mendapat kepercayaan sehingga patut berbangga dengan predikat tersebut.

Selain itu, Bupati juga mengucapkan terimakasih karena telah menyematkan Desa Bendosari menjadi kampung Koi.

” Dengan produksi sebanyak 220 juta ikan Koi dan pendapatan yang di hasilkan bisa mencapai 224 milyar rupiah per tahun.

Budidaya ikan Koi sudah mendapatkan kepercayaan dari daerah lain bahkan sampai luar negeri.” kata Mak Rini.

Bupati Blitar Hj, Rini Syarifah juga menambahkan bahwa dimasa pandemi yang lalu, penjualan dan produksi ikan Koi ke luar daerah Blitar mengalami peningkatan.

Sehingga perlu di kembangkan dan patut untuk mendapatkan dukungan agar budidaya ikan Koi semakin maju serta bisa membangun ekonomi masyarakat lebih sejahtera.

Dirjen KKP Haeru Rahayu bahkan memberikan apresiasi kepada para pembudidaya ikan Koi yang ada di Blitar.

Dihadapan para pembudidaya yang ikut dalam acara di Desa Bendosari, Dirjen KKP mendorongnya para peternak ikan Koi untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas.

Ikan Koinya agar nama Kabupaten Blitar sebagai sentra budi daya ikan Koi bisa dikenal baik di tingkat lokal, nasional ataupun internasional. (*)