TIMESULSEL.COM, WAJO –Pekerjaan rehabilitasi sekolah mulai dari tingkat Kanak Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Tingkat Pertama (SMP) dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2021, menuai sorotan dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) – Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) soalnya banyak pekerjaan yang tidak maksimal.
Sekretaris LIRA Provinsi Sulawesi Selatan, Ahmad mengatakan bahwa penggunaan DAK seogiyanya berdasarkan juknis, bukan asal selesai pekerjaan.
” Apalagi DAK Dinas Pendidikan Kabupaten Wajo, Nilainya sangat fantastic, artinya bila dana tersebut betul betul dimanfaatkan dengan pekerjaan yang berkualitas maka sekolah-sekolah yang direhab sudah bisa dipastikan bangunannya akan bagus, kuat dan nyaman,” kata Ahmad, Kamis, 14/10/21.
Lanjut dia, seperti salah satu rehab di SMP Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo, hanya bagian bawah saja yang dikupas plesterannya, sementara yang bagian atasnya langsung di plamir.
Plesteran lama tidak akan pernah menyatuh dengan plesteran baru, dan keretakan pasti di mulai dari sambungan itu nantinya.
” Sehingga kami menduga pekerjaan ini asal asalan, apalagi kalau di lihat anggaran secara total untuk SMP tersebut mencapai 1 Miliar lebih,” Jelas Ahmad.
Ahmad berharap kepada pihak penegak hukum untuk melakukan investigasi nantinya terkait kualitas pekerjaan, karena kuat dugaan bahwa ada beberapa pekerjaan yang tidak sinkron RAB nya.
Sementara Kepala Bidang SMP, Yahya sewaktu di konfirmasi mengatakan bahwa pekerjaan tersebut sudah bagus, sudah sesuai dengan petunjuk teknisnya.
” Bagus ji di sana, bukan hanya bagian dasar, bagian atap, plafon, tegel,dan dinding, semua sdh jelas dan terencana dengan baik dalam perencanaan dan di sesuaikan dengan kemampuan anggaran,” kata Yahya, Rabu, 13/10/21 (red).