TIMESULSEL.COM, TUBABA– Dalam rangka mencetak kader militan, Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan
Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) kabupaten Tulangbawang Barat menggelar Latihan Kader Muda atau Lakmud II.
Kegiatan diselenggarakan mulai Rabu hingga Jum’at (30 Juni – 2 Juli 2021) bertempat di Aula MAN 1 Tulang Bawang Barat .
Kegiatan diikuti sekitar 50 peserta yang berasal dari 6 PAC yang ada di kabupaten setempat.
Hadir selaku pemateri Analisis Media Komisaris Topmedianews.id, Gati Susanto, Pimpinan Redaksi Topmedianews.id
Suwardi Aji Pamungkas, Direktur PT SMB Eko Sunarko dan Pemimpin Redaksi Indeknews.id Narizal Sanjaya.
“Lakmud merupakan latihan kaderisasi setelah Masa Kesetiaan Anggota atau Makesta,” Ketua Pelaksana Agus Mustofa, Kamis (1 Juli 2021).
Menurut Agus pelatihan sebagai awal lahirnya kader muda pelajar NU.
“Diharapkan dari pelatihan ini menghasilkan kader militan,
Merasa memiliki, disiplin, bekerja sama, dan bertanggung jawab,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua PC IPNU Tulang Bawang Barat Fauzan Arofa menuturkan, dengan adanya pengkaderan diharapkan mampu meningkatkan kualitas diri.
Baik yang ada di pondok pesantren dengan kitab kuningnya,
Yang di sekolah umum dengan prestasi akademiknya dan di kampus dengan indeks prestasi yang membanggakan.
Semoga kedepannya Kader IPNU-IPPNU mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan,
Menjadi pelaku perubahan,” kata Fauzan yang diamini oleh ketua IPPNU Novia Dwi Arini.
Pihaknya juga berharap para peserta bisa menjadi kader militan. Hal tersebut dibuktikan antara lain dengan sumbangsihnya bagi organisasi.
“Kami berharap peserta pelatihan mampu memberikan kontribusi positif di organisasi,” pintanya.
Dalam paparannya Gati Susanto mengharapkan kader IPNU- IPPNU Tulangbawang Barat harus bijak menggunakan sosial media .
Karena konten yang diunggah melalui sosial media ada batasan dan aturannya.” Jangan sampai adik- adik menyebar kontan hoax, mengadu domba,
Menyinggung orang serta bernuansa menyinggung SARA, karena ada sanksi pelanggan ITE,” ujarnya.
Senada disampaikan Eko Sunarko bahwa menggunakan media baik media sosial maupun media massa harus hati- hati.
” Kita harus hati- hati menggunakan media terlebih jejaring sosial Facebook, Instragram dan lainnya. Karena jika melanggar konsekwensinya jelas ada pidananya,” pungkasnya.
Kegiatan yang mengambil tema ” Mewujudkan Kader NU Berjiwa Progresif, Inovatif Responsif,
Berlandaskan Ahlussunah Wal Jama’ah An Nahdliyah” tersebut berjalan lancar, dan mematuhi protokol kesehatan.(*)