TIMESULSEL.COM, BOGOR RAYA–Gerakan Aksi Damai yang dilakukan oleh puluhan awak Media maupun organisasi Pers yang tergabung dalam Aliansi Insan Pers Bogor Raya (AIPBR).
Para peserta aksi damai berjalan kaki mulai dari halaman gedung KNPI menuju Kompleks Pemerintahan Kabupaten Bogor, Senin (21/6/2021)
Sesampainya peserta aksi damai di halaman kompleks kantor bupati bogor, sejumlah petugas keamanan dari satpol PP dan kepolisian menghadang iring-iringan aksi damai di jalan menuju pendopo bupati yang akan menjadi tujuan utama aksi damai untuk berorasi.
Karena tidak di izinkan melanjutkan perjalanan ke pendopo akhirnya orasi dilakukan ditengah jalan. sebelum orasi dilakukan terlebih dahulu peserta menyanyikan lagu indonesia raya dan pengucapan Pancasilah oleh peserta aksi damai.
Kondisi aksi damai tidak terkendalikan setelah beberapa ketua organisasi menyampaikan orasi di depan peserta aksi damai dan disaksikan oleh petugas keamanan maupun beberapa ormas terlihat di sekitar aksi damai sesaat setelah ketua organisasi menyampaikan orasi.
Salah satu peserta aksi dari wartawan Bogor Timur menyampaikan kalimat yang kurang tepat sehingga memicu reaksi dari orang yang tidak diketahui persis perannya sebagai apa di pemerintahan.
Karena yang bersangkutan berada dilokasi demonstran melakulan pendorongan kepada sabar marpaung yang sedang berorasi sampai terjadi pengejaran sehingga suasana menjadi ricuh.
Yang berakhir dengan tragedi pemukulan terhadap Sabar marpaung wartawan dari Persatuan Wartawan Bogor Timur.Hingga informasi sampai ke peserta aksi damai bahwa yang bersangkutan dilarikan kerumah sakit, sampai berita ini di turunkan belum diketahui persis penyebab utama dilarikan ke rumah sakit.
Kondisi aksi sudah tidak kondusif, maka pihak kepolisian dan satpol pp membubarkan massa aksi damai, Para peserta aksi yang dikomandoi oleh korlap Moses ikut membubarkan diri secara tertib.
Aksi ini dipicu oleh pernyataan Bupati Bogor dalam Program Rebo Keliling (Boling)di Club House PT. SBI, Kecamatan Klappanunggal Kabupaten Bogor 16/06/2021 yang menyebut istilah “wartawan bodrex” “wartawan asli”.
Sebagaimana yang telah tayang di beberapa media oline mengutip pernyataan Bupati Bogor Ade Yasin.
“Hari ini, saya bawa wartawan asli untuk meliput kegiatan Boling ini, biar mereka tahu kondisi di wilayah seperti apa. Nantinya yang merasa wartawan “bodrek” kalau liat wartawan asli pasti minggir,” ucap bupati bogor dalam tayangan beberapa media online.
Hal inilah yang melatar belakangi munculnya aksi damai menuntut Bupati Bogor Ade Yasin untuk mengklarifikasi dan minta maaf secara terbuka di depan para demonstran.Terlampir tutntutan dan pernyataan sikap Aliansi Insan Pers Bogor Raya (AIPBR). (*)