Enrekang, timesulsel.com –Momentum Peringatan hari Penyandang disabilitas Internasional yang diperingati setiap tanggal 3 Desember diseluruh dunia, kendati untuk tahun 2019 ini Penyandang Disabilitas di Kabupaten Enrekang luput merayakannya lantaran tidak punya anggaran, namun hal tersebut tak membuat surut tekat mereka, percaya diri yang tinggi untuk tetap ber-sama sama memperjuangkan haknya selaku warga negara Indonesia, menuju kemandirian tanpa mau mengharap belas kasihan.
Peringatan hari Disabilitas Internasional tersebut Baznas Enrekang kembali tampil untuk menyejukkan hati para warga penyandang Disabilitas Kabupaten Enrekang dengan mengajak untuk berkolaborasi dalam hal program kerja ketimbang hanya mempersoalkan acara peringatan seremonial, jadi lebih bermanfaat kalau membahas program kerja.
“BAZNAS Enrekang mengucapkan selamat dan sukses. Hari Difabel Internasional adalah peringatan internasional yang disponsori oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak tahun 1992 dan diperingati setiap tanggal 3 Desember”ucap Bahar. .
Selain menyampaikan selamat dan sukses hari difabel iapun juga berharap ingin berkolaborasi dengan Difabel dalam hal program kerja.
Ketua difabel atau Institut Difabel Enrekang Paluffi Machmud mengatakan sangat bersyukur atas ajakan Baznas tesebut namun kami juga berharap agar sistim yang dilakukan oleh Dinas Sosial selama ini dapat tinjau kembali agar apa yang diprogramkan daat berkesinambungan utamanya dalam dalam bemtuk pelatihan pelatihan.
“Kami para difabel di Enrekang bersyukur sudah mendapatkan proritas di pihak Baznas Enrekang pada kegiatan pemberdayaan dalam bentuk pelatihan kepada warga kami, semoga kedepannya kita semakin banyak berkolaborasi” ujar pandy.
Lanjut dikatakan teman teman yang ikut pelatihan dalam kompetensi beberala hari lalu menyampaikan terima kasih atas ruang yang diberikan kepada mereka sebagai peserta.
“Mungkin lebih baik jika kita bersama membuat MOU dan komitmen antara pihak difabel (diwakili oleh organisasi IDE Institut) dgn pihak Baznas Enrekang terkait penanganan masalah difabel di Kabupaten Enrekang”. Ujarnya.
Menurut Baharuddin bahwa Baznas Enrekang sebelumnya sudah pernah memberikan bantuan kaki palsu, tangan palsu dan lain lain
demikian juga program bantuan konsumtif, saudara saudara kita komunitas difabel dan salah satu yang diprioritaskan untuk bantuan bersipat konsumtif, terutama santunan uang tunai.
“Selama tiga bulan di kasih sebanyak 450.000. satu diantara syarat penerimanya cacat permanen dan tidak bisa produktif atau menghasilkan uang dan barang, misal tunanetra, tuna rungu dan lain lain”jelasnya. (Zainj).