JAKARTA – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham),
Yasonna Hamonangan Laoly mengucapkan terimakasih kepada semua jajaran Kemenkumham atas kebersamaan selama 10 tahun dalam kepemimpinannya.
“Barangkali ini hari terakhir saya memimpin Upacara 17 Agustus di Kementerian Hukum dan HAM. Saya telah memberikan hati, pikiran. I have done my best,” ujar dia saat menjadi inspektur upacara Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 79 di kantornya, Sabtu 17 Agustus 2024.
Ia menyampaikan rasa terima kasih itu kepada semua jajarannya dari Sabang-Merauka dan dari kepulauan Miangang, Sulawesi Utara sampai Pulau Merauke, Provinsi Papua Selatan.
Ia mengakui, dalam masa kepemimpinannya pasti ada hal yang kurang. Namun ia katakan, dirinya adalah manusia biasa yang tidak sempurnah.
Menurutnya, dalam hidup tidak ada yang abadi, termasuk jabatan yang ia emban. Kapanpun bisa diambil, sebab itu adalah amanah. Yasonna sendiri menjabat sebagai Menkumham sejak masa pemerintahan Presiden Joko Widodo periode pertama.
“Maaf jika ada selama 10 tahun ini, kurang 2 bulan saya ada melakukan hal-hal yang kurang berkenan di hati saudara. Itu bukan saya maksud, tapi konsekuensi tindakan yang harus saya lakukan sebagai pemimpin,” ujar dia.
Ia salah-satu menteri yang belum pernah direshuffle. Namun, mendekati masa akhir kepemimpinan Jokowi yang akan rampung pada Oktober 2024, Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu justru diisukan akan terkena reshuffle.
Dikutip dari Antara, Yasonna menanggapi isu reshuffle tersebut sebagai kewenangan penuh presiden. “Isu reshuffle adalah kewenangan sepenuhnya Presiden Indonesia.
Am I ready or not? I am more than ready ? Aku sudah sangat siap,” ujar Yasonna H Laoly dalam acara Peluncuran Desain Baru Paspor Republik Indonesia di Jakarta Pusat, Sabtu, 17 Agustus 2024, dikutip dari Antara.