timesulsel.com, WAJO ( SULSEL ) — Koalisi Aksi Mahasiswa Wajo, menggelar Aspirasi di beberapa titik di wilayah hukum polres wajo, terkait dengan adanya beberapa manuver manuver yang di duga di lakukan oleh oknum sekertaris Daerah ( Sekda ) Kabupaten wajo,
Jenderal lapangan Aksi, Rizal Ahmadi menyampaikan bahwa, indikasi yang merusak citra pemerintahan kabupaten wajo di mata publik, adalah adanya manuver manuver yang diduga di lakukan oknum sekda seperti Tambahan penghasilan pegawai ( TPP ) ASN, yang sejak satu tahun lalu sudah menjadi pembahasan legislatif dari komisi I kabupaten wajo.
Namun sampai hari ini pembahasan tersebut tidak ada realisasi, sehingga mengharuskan koalisi aksi mahasiswa wajo menggelar aksi aspirasi di kantor DPRD Kabupaten wajo,” kata Rizal Ahmadi, Rabu, 9/6/21.
Selain TPP ASN, kami juga mengaspirasikan pengadaan alat Absensi untuk para pegawai, pengadaan alat Absen ini sangat tidak efisien, yang seharusnya sebelum mempergunakan alat tersebut di lakukan Uji coba, sehingga dapat di ketahuan ketahanan alat tersebut. Tapi justru barang ini langsung di lakukan pengadaan belum jelas kwalitas dan dampak kerugian yang di timbulkan karena mempergunakan alat absen tersebut,” Kata Rizal Ahmadi
Gerakan Aksi Koalisi Mahasiawa Wajo ini, di terima oleh Anggota Komisi III dan I DPRD Kabupaten wajo di ruang rapat anggota DPRD itu.
Elfrianto, ST. Dalam penyampiannya mengatakan bahwa apa yang di aspirasikan dari adik mahasiswa koalisi wajo bersatu, kami sangat apresiasi, dan tentunya kami akan menindak lanjuti sesuai dengan mekanisme yang ada,” Kata Elfrianto, ST.
Lebih Lanjut Dia, bahwa permintaan dari adik mahasiswa 1×24 jam sudah ada kepastian, Insya Allah, kami sudah agendakan besok sudah ada penyampaian jadwal dan waktu untuk pertemuan kepada pada komisi terkait, ” Ujarnya.
Sementara Andi Malleleang dari komisi I juga menyampaikan bahwa terkait TPP ASN memang sejak tahun lalu sudah masuk dalam pembahasan komisi I DPRD wajo
Sedangkan terkait dengan Alat Absensi, memang sudah banyak yang tidak berfungsi dengan normal sebagai mana harapan kita semua, dimana sudah banyak alat absen bisa hanya satu orang yang mewakilkan temannya absen,” kata Andi Malleleang, rabu, 9/6/21.
Editor : Muin