Enrekang, timesulsel,com — Goresan pena Bupati Enrekang, H. Muslimin Bando saat menghadiri acara diskusi tentang terpumpun Peningkatan mutu Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan di Mercure Hotel Pettarani Makassar, Sabtu, 21 Desember 2019.
Dan selaku pemateri Bupati Enrekang memaparkan sejumlah konsep terkait peningkatan Pendidikan di Kabupaten Enrekang dengan penerapan “Best Practice Pendidikan Kabupaten Enrekang.
Selanjutnya, dalam goresan penanya di jelaskan secara tuntas, bahwa pada pelaksanaan program Pelaksanaan pengembangan Keprofesian berkelanjutan (PKB), maka disiapkan anggaran per tahun melalui APBD sebesar Rp. 1,5 Milyar.
Program tersebut dikatakan sudah berjalan sejak tahun 2016 hingga sekarang, sasaran SKB ini diperuntukkan untuk guru TK, SD, dan SMP yang mendapat nilai skor rendah pada UKG tahun 2015. juga diperuntukkan bagi guru guru yang belum lulus PPG, yang jumlahmya terus meningkat sehingga pada tahun 2018 Enrekang meluluskan guru pada pretest PPG sebanyak 468 orang (terbanyak di Indonesia Timur), dan sudah mengikuti pendidikan profesi guru yang menelan biaya Rp. 1.5 Milyar.
Lanjut, kemudian pemberian SK Bupati yang juga sangat bermanfaat bagi guru bersangkutan yakni dalam penerbitan nomor Unik Pendidik dan tenaga Kependidikan (NUPTK), lalu ikut pretest PPG, untuk memperoleh SK, Impassing, tunjangan khusus melalui APBN, tujangan terpencil melalui APBD. sebesar Rp. 6 Milyar.
Menyusul pula dianggarakan perogram Pendidikan Emas sebesar 12 Milyar, termasuk membiayai program pendidikan yang tidak dibiayai di dana BOS, lalu Insentif guru honorer.
Pembentukan Tim Peningkatan Mutu Pendidikan Daerah (TPMPD), yang pertama di Sulawesi Selatan, untuk tahun 2019 anggarannya sebesar Rp. 150 juta sedangkan di tahun 2010 masih menelan anggaran sebesar Rp. 250 juta.
Untuk membiayai segala bentuk kegiatan peningkatan mutu pendidikan di kabupaten Enrekang diantaranya pembenahan data rapor khusus percepatan pengisian PMP oleh TPMPD pendampingan oleh Satgas TPMPD, program peningkatan kualifikasi akademik, program Guru menulis, satu buku satu guru (Sabu Sagu).
Selain itu masih banyak lagi halhal yang dipaparkan yang intinya terkait dengan peningkatan mutu Pendidikan, termasuk diantaranya untuk membawa Kabupaten Enrekang menjadi Kabupaten Literasi, dan sebagai Sekolah Ramah Anak. (Zaini).