Enrekang, timesulsel. com — Legislaror Partai Hanura Ali Suryaji melancarkan kritikan keras atas proyek kegiatan Pengembangan obyek Wisata Unggulan khususnya pada pembuatan trotoar yang dikerjakan oleh CV. Putra Mahadir di kawasan obyek wisata tepatnya di seputar sungai saddang (Swiss), lantaran diduga tidak sesuai bestek.
Mengapa timbul kecurigaan?, menurut Ali Suryaji bahwa dirinya sudah beberapa kali menegur kontraktor dna Pengawas agar papan proyeknya dipajang transparan agar dapat diketahui publik, namun menurutnya baru terpasang setelah ditegur.
“Papan proyek baru terpasang setelah saya tegur, kemudian saya minta di perlihatkan gambarnya tapi tidak dikasi dengan alasan harus seizin Inspektorat propinsi dulu baru bisa,” keluh Ali Suryaji yang juga akrab disapa Angko, di kantor DPRD Enrekang,Senin,(18/11/2019).
Selain itu dikatakan pula bahwa pembuatan trotoarnyapun disinyalir tidak sesuai bestek karena tidak dilengkapi gorong gorong tempat pembuangan air ketika musim hujan tiba, karena akan berdampak timbulkan banjir dijalan yang akhirnya mengarah ke pemukiman warga, inipun menjadi sorotan masyararat setempat.
Secara terpisah salah seorang pengusaha kafe yang berdomisili dilokasi tersebut Anto yang juga adalah pegurus Partai PDIP saat ditanya soal kwalitas pekerjaan tersebut mengaku tidak tahu banyak masaalahnya.
“Saya juga tidak banyak tahu Pak soal itu, cuma biasa kalau ada pekerja yang datang ngopi saya tanya tanya tapi merekapun enggan untuk berkomentar mungkin mereka takut kasian,” ucap Anto.18/11/2019 di kediamannya.
Adapun Pekerjaan Pengembangan RTH Kawasan Swiss di Kota Enrekang tersebut seperti yang tertera di papan proyek nilai kontraknya sebesar Rp. 1.764.115.000,(1 milyar tujuh ratus enam puluh empat juta seratus lima belas ribu rupiah) sumber dana yang digunakan berasal dari APBD tingkat I.
Tanggal Kontrak berlaku sejak 03 Oktober 2019 masa pelaksanaan berlaku selama 85 hari kalender.(Zaini).