Kendari, timesulsel. com — Hari Pangan Sedunia (World Food Day) yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober setiap tahunnya, sejak tahun 1981 dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan tindakan masyarakat dunia terhadap kelaparan dan kekurangan gizi di dunia, termasuk Indonesia,
Tema global Hari Pangan Sedunia Tahun 2019 adalah “Tindakan kita adalah masa depan kita, Pola Pangan Sehat untuk Zero Hunger 2030″ sedangkan Tema Nasional Peringatan HPS adalah ” Teknologi Industri Pertanian dan Pangan menuju Lumbung Pangan Dunia 2045″
Mencapai “Tanpa Kelaparan” (Zero Hunger) tidak hanya tentang mengatasi kelaparan, tetapi juga memelihara kesehatan manusia dan bumi.
Peringatan Hari Pangan Sedunia ke-39 tingkat nasional Tahun 2019, diselenggarakan di Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara pada tanggal 2 – 5 November 2019,
dengan rangkaian kegiatan pembukaan, gelar inovasi teknologi, panen kakao, pameran indoor/outdoor, kontak/temu bisnis, Lomba Festival Pangan Lokal B2SA, Tur Diplomatik, Seminar, pagelaran seni dan budaya dan penutupan.
Tahun ini HPS menyerukan tindakan lintas sektor untuk membuat pola pangan yang sehat dan berkelanjutan dapat diakses dan terjangkau bagi semua orang.
Puncak acara dilaksanakan di Desa Pundambu, Desa Angata, Kecamatan Konawe Selatan, yang dibuka oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia, Bapak Syahrul Yasin Limpo, dihadiri perwakilan FAO Indonesia dan Timor Leste, para pejabat Kementerian Pertanian, Gubernur dan Bupati/Walikota, para penyuluh pertanian, perbankan, sektor swasta dan BUMN.
Turut hadir dalam puncak acara Bapak Bupati Wajo , Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si beserta Ketua Tim Penggetak PKK Kabupaten Wajo Ibu Hj. Siti Maryam, S. Sos., M.Si didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Wajo, Drs. Andi Pameneri, M. Si, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Wajo Ir. Muh. Ashar, M.Si,
Bupati Wajo Dr. H. Amran Mahmud, S.Sos., M.Si memberikan perhatian khusus terhadap sektor pangan terkait dengan target Inonesia Lumbung Pangan Dunia 2045.
Hal ini selaras dengan visi misi Bupati Wajo, Pammase, Pemerintah Amanah dan Sejahtera.
“Dengan program kerja pertanian terpadu. Sistem Pertanian Terpadu (Integrated Farmyng System), merupakan Sistem Pertanian terpadu merupakan sistem yang menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan ilmu lain yang terkait dengan pertanian dalam satu lahan,” jelas Bupati Wajo.
Juga dikatakan kalau kebutuhan jangka pendek, menengah, dan panjang petani berupa pangan, sandang dan papan akan tercukupi dengan sistem pertanian ini.
Bapak Bupati Wajo selanjutnya mengunjungi stand Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Selatan, yang menampilkan aneka ragam olahan pangan spesifik lokal dari 23 Kabupaten se Sulawesi Selatan.
( Humas Pemkab Wajo )