oleh

Potensi Pemuda Dan Pemudi Binaan Di Harapkan Dapat Menjadi Payung Perubahan.

ENREKANG, timesulsel.com —
Melihat potensi kreasi yang dimiliki pemuda cukup bagus, namun saat ini cenderung masih berjalan sendiri-sendiri masih butuh dilakukan kolaborasi dari semua pihak agar potensi tersebut bisa menjadi payung perubahan.

Hal tersebut dikatakan Kepala Rutan Kelas IIB Enrekang, Tobagus Chaidir saat penutupan kegiatan HPMM Harmoni yang diselenggarakan oleh HPMM Cabang Enrekang di Panggung Lapangan Batili Kota Enrekang, Sabtu (30/8/2019).

Menurut kacamata dia , pemuda khususnya Mahasiswa nemiliki kapasitas yang cukup untuk melakukan perubahan apalagi Kabupaten Enrekang memiliki potensi yang sangat luar biasa. Sebagai contoh dalam bidang, seni, budaya dan wisata.

Dari pengalamannya selama dua tahun bertugas di rutan kls IIB Enrekang Tobagus Chaidir mengatakan telah banyak mengunjungi beberapa daerah dan kota di Indonesia, dan kalau mau dibanding bandingkan hanya Enrekang yang masih seadem ini, yang memiliki potensi Pemuda dibanding daerah lain.

“Selama bertugas dua tahun terakhir, saya melihat potensi yang dimiliki para pemuda cukup tinggi, hanya saja belum berkolaborasi untuk menyatukan ide dan kekuatan untuk menciptakan karya (perubahan)” katanya.

Dikatakan juga bahwa untuk mendorong Potensi kreatifitas para pemuda termasuk warga binaan tersebut sebaiknya wadah ekspresi dapat mendukung karena apabila tidak diririnya hawatir kegiatan para pemuda akan menjadi salah arah dalam mencari jati dirinya.

“Saya mengingatkan bahwa wadah ekspresi pemuda sangat dibutuhkan di Enrekang karena dikhawatirkan jika wadah ekspresi tidak mendukung kegiatan para pemuda maka para pemuda akan salah langkah dalam mencari jati dirinya”.harap Tobagus Chaidir.

Seperti warga binaan Rutan Enrekang Kelas II bahwa mereka hanya berada pada lingkungan yang tidak tepat dalam proses pengembangan diri tersebut.

” Semua yang ada di Rutan pada dasar orang baik semua. Mereka bukanlah orang jahat yang dikarantina disana. Salah satu penyebab mereka di Rutan adalah karna adanya lingkungan yang kurang mendukung,” sambungnya.

Untuk itu, dirinya sangat terbuka dengan gerakan-gerakan pemuda. Sebagai bukti perhatian dia terhadap pemuda khususnya warga binaan adalah dengan memberikan fasilitas pengembangan bakat kepada warga binaan khususnya bakat pengembangan seni (musik).

” Saya 24 jam di kantor. Saya sangat senang jika ada yang berkunjung disana apalagi jika persoalan pengembangan kepemudaan,” Lanjut Chaidir

Bahkan dia menantang para Mahasiswa untuk melakukan sebuah karya ilmiah terkait dengan hukum dan pencegahan kenakalan pemuda.

” Kedepan kita ingin jika Mahasiswa membuat karya ilmiah apalagi terkait dengan Rutan Enrekang. Jika memungkin maka kami akan merekomendasikan untuk dijadikan program kedepan,” Tantangnya (Zaini).